Pengertian, Jenis-Jenis, Langkah dan Proses Booting pada Komputer
1. Pengertian Booting
Booting merupakan langkah awal ketika komputer dioprasikan. Proses booting disini adalah pemasukan arus listrik pada peralatan pendukung komputer sehingga dapat menyala dan bisa digunakan.
2. Jenis-Jenis Booting
- Cold Boot
Cold Boot
Adalah proses ketika komputer dalam keadaan mati kemudian dinyalakan. Jadi arti
kata cold itu dingin, karena komputer sedang dalam keadaan mati atau sedang
tidak dioprasikan.
- Warm Boot
Warm Boot
adalah proses ketika komputer dalam keadaan menyala atau sedang dioprasikan
kemudian kita matikan komputer tersebut. Bisa diartikan dalam bahasa Indonesia
yaitu menghidupkan komputer dalam keadaan panas karena sedang dalam keadaan
menyala atau sedang kita operasikan.
- Reboot
Reboot
adalah proses mengulang kembali sistem dari awal. “hal ini dilakukan ketika
kita sudah memasang sebuah aplikasi dianjurkan untuk melakukan Reboot”.
Berikut merupakan langkah melakukan
cold booting :
1. Sebelum menghidupkan komputer, haruslah kita cek terlebih
dahulu apakah kabel pada power supply sudah terpasang dengan baik ataukah
belum. Jika sudah lakukan tahap 2.
2. Tekan
tombol power di bagian bawah monitor. Kemudian
3. Tekan
tombol power pada CPU.
Kemudian kita lakukan Warm Boot :
Langkah-langkah nya mudah saja :
1. Dengan cara kita klik tombol start kemudian turn off
2. Atau bisa juga dengan cara kombinasi keyboard (ALT+F4) kemudian
pilih shut down.
Proses yang dialami ketika Cold Booting :
1. Ketika arus listrik dalam
keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip
motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.
2. BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya.
3. Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
4. BIOS pada VGA card mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
5. BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
6. Pada saat Start Up. BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.
7. BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)
8. BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.
9. BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash
Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.
10. BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
11. BIOS akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot
sequence.
12. Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.
13. BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.
14. Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.
Proses
yang dialami ketika Warm Booting :
1. Ketika arus listrik dalam keadaan baik, Power Supply akan
mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap untuk dinyalakan.
2. Kemudian BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek
dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya.
3. Jika proses BOOT terjadi kesalahan, maka BIOS akan memberikan kode POST
error seperti kode berupa suara beep atau kode post pada layar. Dan proses akan
terhenti sampai masalah terselesaikan.
4. Kemudian BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian
mengidentifikasinya.
5. Setelah itu, BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan
BIOS.
6. Pada saat Start Up, BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.
7. Kemudian BIOS akan menguji keadaan memori (RAM).
8. Lalu BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan
komputer.
9. Proses selanjutnya BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat
PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.
10. Pada BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan
konfigurasi.
11. Tahap selanjutnya adalah Bios akan mencari drive untuk melakukan boot
seperti yang diatur pada boot sequence.
12. Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device
dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy,
atau CD Drive.
13. BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.
14. Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti
Semoga Artikel ini dapat bermanfaat :-) salam Blogging, jangan lupa mampir ke blog ini lagi ya... :-D :-D
terimakasih in sudah sharing
ReplyDeletepower supply hp