Total Pageviews

Tuesday, August 1, 2017

Pengertian Dan Jenis-Jenis Booting Pada Komputer Lengkap


Pengertian, Jenis-Jenis, Langkah dan Proses Booting pada Komputer


1. Pengertian Booting

      Booting merupakan langkah awal ketika komputer dioprasikan. Proses booting disini adalah pemasukan arus listrik pada peralatan pendukung komputer sehingga dapat menyala dan bisa digunakan. 


2. Jenis-Jenis Booting

        - Cold Boot

      Cold Boot Adalah proses ketika komputer dalam keadaan mati kemudian dinyalakan. Jadi arti kata cold itu dingin, karena komputer sedang dalam keadaan mati atau sedang tidak dioprasikan.
       
        Warm Boot
   
   Warm Boot adalah proses ketika komputer dalam keadaan menyala atau sedang dioprasikan kemudian kita matikan komputer tersebut. Bisa diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu menghidupkan komputer dalam keadaan panas karena sedang dalam keadaan menyala atau sedang kita operasikan.

       - Reboot

     Reboot adalah proses mengulang kembali sistem dari awal. “hal ini dilakukan ketika kita sudah memasang sebuah aplikasi dianjurkan untuk melakukan Reboot”.

Berikut merupakan langkah melakukan cold booting :

    1. Sebelum menghidupkan komputer, haruslah kita cek terlebih dahulu apakah kabel pada power supply sudah terpasang dengan baik ataukah belum. Jika sudah lakukan tahap 2.

     2. Tekan tombol power di bagian bawah monitor. Kemudian

    3. Tekan tombol power pada CPU.

Kemudian kita lakukan Warm Boot :

Langkah-langkah nya mudah saja :

    1. Dengan cara kita klik tombol start kemudian turn off

    2. Atau bisa juga dengan cara kombinasi keyboard (ALT+F4) kemudian pilih shut down.


Proses yang dialami ketika Cold Booting :


    1. Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.

  2. BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya.

   3. Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
 
    4. BIOS pada VGA card mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.

    5. BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
 
    6. Pada saat Start Up. BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.
 
    7. BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)
 
    8. BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.
   
   9. BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.
 
   10. BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
   
   11. BIOS akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.

  12. Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.

   13. BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.

   14. Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.


Proses yang dialami ketika Warm Booting :

   1. Ketika arus listrik dalam keadaan baik, Power Supply akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap untuk dinyalakan.

   2. Kemudian BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya.

   3. Jika proses BOOT terjadi kesalahan, maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode berupa suara beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.

  4. Kemudian BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.

    5. Setelah itu, BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.

    6. Pada saat Start Up, BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.

   7. Kemudian BIOS akan menguji keadaan memori (RAM).

   8. Lalu BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.

  9. Proses selanjutnya BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.

  10. Pada BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.

  11. Tahap selanjutnya adalah Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.

  12. Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.

   13. BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.

   14. Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti

Semoga Artikel ini dapat bermanfaat :-) salam Blogging, jangan lupa mampir ke blog ini lagi ya... :-D :-D

1 comment:

Silahkan kepada siapa saja yang ingin memberikan komentar, bisa kritik, saran, dan apa saja yang bisa dijadikan untuk bahan perubahan untuk penulis kedepannya.